Sinema India terdiri dari film-film yang dibuat di seluruh India, yang meliputi budaya-budaya sinematik Andhra Pradesh dan Telengana, Assam, Bihar, Gujarat, Haryana, Jammu dan Kashmir, Jharkhand, Karnataka, Kerala, Maharashtra, Odisha, Punjab, Rajasthan, Tamil Nadu, Bengal Barat, Bollywood dan lain-lain. Film-film India menyebar ke seluruh Asia Selatan, Timur Tengah Besar, Asia Tenggara, dan negara-negara yang berada di bekas wilayah Uni Soviet.
Sinema menjadi sebuah alat untuk meraih ketenaran di negara tersebut dan sekitar 1,600 film dalam berbahasa bahasa di India dibuat setiap tahunnya.
(01) SINEMA HINDI
Bollywood berasal dari gabungan kata Bombay dan Hollywood yang merupakan produsen film terbesar di India dan produsen film terbesar di dunia. Bollywood secara resmi disebut sinema Hindi, meski demikian film juga dibuat dengan bahasa Urdu, ada pula film yang memasukkan dialog serta liriķ lagu memakai bahasa Inggris.
(02) SINEMA TAMIL
Kollywood merupakan julukan industri sinema India berbahasa Tamil yang memproduksi film di negara bagian Tamil Nadu dan juga Chennai. Sinema Tamil adalah salah satu produsen film terbesar di India yang juga dibuat di Singapura, Malaysia, Kanada, Sri Lanka sehingga menjadi industri perfilman terbesar yang kedua di India.
(03) SINEMA TELUGU
Industri perfilman Telugu juga terkenal dengan sebutan Tollywood dan merupakan bagian dari perfilman India yang memproduksi film dengan memakai bahasa Telugu. Film Telugu berpusat di negara bagian Andhra Pradesh serta negara bagian Telangana. Industri film terbesar ketiga di India ini diproduksi di Hyderabad Film Nagar.
(04) SINEMA MALAYALAM
Sinema Malayalam adalah industri film India yang berbasis di negara bagian selatan Kerala yang didedikasikan untuk produksi film dalam bahasa Malayalam. Industri film ini juga dikenal dengan julukan Mollywood (Malayalam dan Hollywood) di berbagai media cetak dan online India. Industri film Malayalam adalah produsen film terbesar keempat di India.
(05) SINEMA KANNADA
Sinema Karnataka atau film Kanada seringkali disebut sebagai Chandanawana atau Sandalwood. Sinema Karnataka merupakan sebuah bagian dari sinema negara India yang filmnya diproduksi dengan menggunakan bahasa Kannada. Industri film Kanada berbasis di wilayah Bengaluru, India. Saat ini ada lebih dari 100 film diproduksi setiap tahunnya.
(06) SINEMA BENGALI
Sinema Bengal Barat terkenal dan populer dengan julukan Tollywood yang tertuju kepada industri film Bengali. Sinema Bengali berbasis di Tollygunge, Kolkata, Bengal Barat, India. Industri film ini dikenal karena memproduksi beberapa film seni rupa yang diakui oleh dunia internasional. Nama Tollywood adalah gabungan dari Tollygunge dan Hollywood.
(07).SINEMA MARATHI
Sinema Marathi ditujukan untuk film dengan bahasa Marathi. Produsen film ini terletak di negara bagian Maharashtra, India. Sinema Marathi merupakan industri film pelopor dan tertua di India. Film Marathi pertama yang ditayangkan di India adalah Shree Pundalik karya Dadasaheb Torne pada 18 Mei 1912 di Coronation Cinematograph, Mumbai.
(08) SINEMA GUJARAT
Sinema Gujarat secara tidak resmi disebut sebagai Dhollywood atau Gollywood, salah satu industri film kedaerahan dan kewilayahan dari sinema India yang dikaitkan dengan bahasa Gujarat. Industri film ini bermula pada tanggal 7 April 1932 dengan rilis film Gujarat pertama, Narsinh Mehta. Sinema Gujarat berkembang dari era 1960an hingga 1980an.
(09) SINEMA TULU
Sinema Tulu atau film berbahasa Tulu adalah bagian dari sinema India yang memproduksi lima hingga tujuh judul film setiap tahunnya. Film Tulu pertama adalah Enna Thangadi, film ini dirilis pada tahun 1971 dan cukup diminati oleh penonton. Sebelum film Tulu dirilis di seluruh bioskop India, biasanya lebih dulu ditayangkan di seluruh wilayah Tulu Nadu.
(10) SINEMA TELEVISI
Serial televisi atau sinetron India populer dengan julukan Tellywood, merupakan gabungan dari Televisi dan Hollywood. Banyak orang awam menyebut pemain serial televisi sebagai bintang Bollywood, padahal pada dasarnya kedua unsur ini berbeda. Sinetron India sangat digemari oleh penonton televisi di beberapa negara Asia, termasuk di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar